twitter


Sebelum kita membahas apakah Akses Kontrol Pintu, terlebih dahulu ita definisikan apakah Akses Kontrol (Acces Control) itu. Akses Kontrol adalah sistem yang dirancang untuk memungkinkan wewenang membatasi pengguna untuk mengakses ke wilayah dan sumber daya dalam fasilitas fisik tertentu atau sistem informasi berbasis komputer. Kita dapat temui dalam penerapan Sistem Akses Kontrol dalam kehidupan sehari-hari misalnya sebuah kunci pada pintu ruangan, pintu gudang, pintu mobil pada dasarnya merupakan suatu bentuk kontrol akses. PIN pada sistem ATM di bank adalah cara lain akses kontrol. Dengan akses kontrol kita dapat membatasi atau mengamankan informasi penting, rahasia, atau sensitif dan peralatan.
Dari definisi akses kontrol tersebut kita dapat mengambil definisi dari Akses kontrol Pintu (Door Acces Control). Akses kontrol pintu adalah sebuah sistem yang dapat atau untuk membatasi pengguna untuk mengakses suatu ruangan dengan menempatkan sistem perangkat kontrol pada pintu. Dalam Akses Kontrol Pintu, kontrol akses merujuk pada praktek membatasi pintu masuk ke properti, bangunan, atau ruang untuk orang yang berwenang.
Akses kontrol ini dapat dilakukan oleh personil seperti penjaga perbatasan, penjaga pintu, pemeriksa tiket, dll, atau dengan perangkat seperti sebuah kunci (Lock). Namun ketika akses kontrol berupa seorang penjaga atau kunci manual mempunyai banyak keterbatasan, kontrol akses elektronik menggunakan sistem komputerisasi atau mirokontroler memecahkan keterbatasan tersebut. Sistem akses kontrol pintu  secara sederhana dipadukan dengan kunci (lock) saat ini telah dikembangkan seperti dipadu dengan sistem kartu (card) misalnya RF ID (Magnetic Card), Smart Card atau kartu lainnya atau yang lebih mutahir dan lebih tinggi tingkat keamanannya seperti sistem biometrik seperti sidik jari (fingerprint), muka (face) tau dengan retina.
Akses Kontrol Pintu
Akses Kontrol Pintu
Dewasa ini sistem akses kontrol telah berkembang secara signifikan di Indonesia yang di pelopori oleh perusahaan yang mempunyai brand biometrik seperti PT. Biometrik Citra Solusi dengan merk Fingerspot yang menawarkan berbagai akses kontrol pintu dengan teknologi sisik jari dan face id. Sisitem akses kontrol ini dapat mengatur secara otomatis sesuai dengan kebutuhan. Sebuah sistem akses kontrol menentukan siapa yang diizinkan masuk atau keluar, di mana mereka diizinkan untuk keluar atau masuk, dan kapan mereka diizinkan untuk masuk atau keluar. Beragam kredensial dapat digunakan untuk menggantikan kunci mekanik. Kontrol akses elektronik sistem memberikan akses berdasarkan perintah yag diberikan berupa sinyal perintah. Ketika akses diberikan, pintu dibuka untuk waktu yang ditentukan dan transaksi tersebut dicatat. Ketika akses ditolak, pintu tetap terkunci dan akses berusaha dicatat. Sistem ini juga akan memantau pintu dan alarm jika pintu dibuka paksa atau dimiliki terbuka terlalu lama setelah dibuka.
Demikian pengenalan Akses Kontrol Pintu secara garis besar. Untuk contoh-contoh produk dan sample mesin akses kontrol kita bisa melihat detail produk tersebut di www.fingerspot.com. .


Akses Kontrol Pintu merupakan sebuah sistem yang mempunyai komponen penting dalam menjalankan fungsinya sebagai pengatur akses sebuah pintu. Dalam pembuatan sistem akses kontrol pintu di butuhkan beberapa komponen yang berkerja secara berkesinambungan. Adapun komponen pokok dalam sistem akses kontrol pintu dalam implementasi bermacam-macam sesuai dengan pintunya. Namun secara pokok komponen akses kontrol pintu kita pilah sebagai berikut:
  • Kredential (Credential)
Kredensial dalam teknologi akses kontrol adalah obyek fisik atau nyata bersifat individu yang diberikan hak untuk mengakses fasilitas fisik tertentu atau suatu sistem teknologi informasi. Kredensial pada sistem akses kontrol pintu dapat berupa sesuatu yang digunakan sebagai pembuka kunci seperti anak kunci pintu, fob kunci, atau kunci lainnya seperti nomor atau PIN, atau berupakartu teknologi termasuk kode magnetik stripe, bar, barcode, Wiegand, RF ID, smart card, dan kartu contact less smart, atau kunci-FOBS yang lebih compact dari kartu ID dan melampirkan ke gantungan kunci. Dan bisa juga yang melekat pada diri kita atau teknologi biometrik seperti sidik jari, pengenalan wajah, pengenalan iris, retina scan, suara, dan geometri tangan.
Kredensial ini sangat menentukan dalam sebuah sistem akses kontrol pintu. Jika sarat kredensial ini tidak terpenuhi maka sistem akses kontrol sama saja dengan sistem mati atau kunci permanen. Dalam teknologi biometrik sistem ini menjadi sebuah keunggulan tersendiri selain lebih praktis dan efektif keamanan dari unsur ini juga sangat terjamin.
  • Akses Kontrol (Acces Control)
Akses Kontrol adalah sistem yang dirancang untuk memungkinkan wewenang membatasi pengguna untuk mengakses ke wilayah dan sumber daya dalam fasilitas fisik tertentu atau sistem informasi berbasis komputer. Kita dapat temui dalam penerapan Sistem Akses Kontrol dalam kehidupan sehari-hari misalnya sebuah kunci pada pintu ruangan, pintu gudang, pintu mobil pada dasarnya merupakan suatu bentuk kontrol akses. Dengan akses kontrol kita dapat membatasi atau mengamankan informasi penting, rahasia, atau sensitif dan peralatan.
  • Kunci Elektrik (Elektric Lock)
Kunci elektric (electric lock) adalah perangkat penguncian yang beroperasi dengan menggunakan arus listrik. Lebih sering kunci listrik yang terhubung ke sistem kontrol akses. Keuntungan dari sebuah kunci listrik tersambung ke sistem kontrol akses meliputi: kontrol kunci, mana kunci dapat ditambahkan dan dihapus tanpa re-keying silinder kunci; kontrol akses baik, di mana waktu dan tempat merupakan faktor, dan transaksi logging, di mana aktivitas direkam.
Listrik magnet kunci digunakan, solenoida, atau motor untuk menjalankan mengunci dengan baik memasok atau menghapus kekuasaan. Operasi kunci dapat sederhana seperti menggunakan switch, misalnya sebuah rilis interkom apartemen pintu, atau serumit sistem akses kontrol berbasis biometrik
Dari Komponen diatas,m beberapa komponen dewasa ini di gabungkan menjadi dalam satu unit agar lebih praktis seperti antara akses kontrol dan kunci elektrik yang dulunya terpisah saat ini mulai di jadikan satu dengan kelebihan yang lebih praktis dan efektif. Seperti Produk yang didistribusikan oleh Fingerspot seperti Series FL 500. Paket Kontrol pintu ini memang dikhususkan untuk Akses Kontrol Pintu selain dari sistem akses kontrolnya juga dari bentuk produk yang dilengkapi dengan Handle Pintu dan Kunci Manual sebagai kunci Cadangan.Untuk Lebih lenghkap detailnya silahkan kunjungi Fingerspot Product. Dan dalam waktu dekat kita akan mengupas sistem Akses Kontrol Ini. So, ditunggu saja posting topik-topik selanjutnya.

Akses Kontrol Pintu mempunyai sistem yang tidak terlalu rumit. Secara sederhana sistem kerja akses kontrol terletak pada “kredensial” dan “relay” sebagai komponen utamanya. Sebelum lebih lanjut kedalam sistem kerja akses kontrol terlebih dahulu kami berikan contoh kredensial. Kredensial ini berupa kartu akses, fob kunci, atau kunci lainnya. Ada banyak kartu teknologi termasuk kode magnetik stripe, bar, wiegand, dengan frekuensi 125 kHz, kartu-gesek, smart card, dan kartu contact less smart 26 bit . Atau kombinasi kunci – fobs yang lebih kompak dari kartu ID dan melampirkan ke gantungan kunci. Atau berupa teknologi biometrik yang lebih teruji keamanannya dan sangat efektif seperti sidik jari (Fingerprint), pengenalan wajah (Face ID), pengenalan iris, retina scan, suara, dan geometri tangan.

Berawal dari sebuah kredensial. Pembaca mengirimkan informasi credential berupa nomor menuju panel kontrol yang terdapat dalam Akses Kontrol. Panel kontrol membandingkan nomor kredensial untuk daftar kontrol akses yang tersimpan pada record mesin akses kontrol bisa berupa template sidik jari atau kode-kode tertentu dalam kartu. Kemudian memberikan perintah menerima atau menolak permintaan dan mengirim log transaksi ke database.
Ketika akses ditolak berdasarkan daftar kontrol akses, pintu tetap terkunci. Jika ada kecocokan antara kredensial dan daftar kontrol akses, panel kontrol mengoperasikan relay untuk memberikan perintah membuka pintu. Panel kontrol juga memberikan sinyal saat membuka pintu untuk mencegah alarm. Tentu saja jenis kunci pintunya juga harus support dengan mesin akses kontrol yang digunakan yang berupa electrik lock.
Beberapa Mesin Akses Kontrol Pintu memberikan umpan balik, seperti merah flashing LED untuk sebuah metode akses ditolak dan hijau LED berkedip untuk sebuah metode akses diberikan atau untuk series akses kontrol sidik jari berbentuk handle pintu seperti FL 500. Produk yang didistributorkan oleh Fingerspot ini memberikan sinyal berupa layar display dengan gambar kunci gembok yang terbuka jika akses di terima dan tertutup jika di tolak. Selain itu untuk managemen sumberdaya listriknya kemudian megirimkan perintah mematikan mesin.
Gambaran di atas menggambarkan transaksi verifikasi faktor tunggal. Sebagai contoh, Ferry memiliki hak akses ke ruang server, namun Rangga tidak. Ferry memberikan mandat Rangga ia kini memiliki akses ke ruang server. Agar Rangga tidak bisa secara leluasa keluar masuk ruang server maka harus diberikan batasan atau otentifikasi kedua. Dalam sebuah transaksi faktor dua, kredensial disajikan bisa berupa faktor lain berupa kombinasi PIN, Kartu, intervensi operator, atau masukan biometrik. Metode verifikasi tersebut bisa berupa sidik jari dengan kartu, sidik jari dengan pin atau kombinasi lainnya seperti face id. Hal ini tergantung dari fitur yang disediakan oleh mesin akses kontrol.
Demikian sedikit penjelasan dari sistem kerja akses kontrol pintu secara padaumumnya. Untuk sistem kerja lainya silahkah terus simak topik artikel-artikel yang kami sediakan.

Electric strike merupakan sebuah alat penguncian elektrik dengan lacthing solenoid sebagai perangkat utamanya. Lacthing solenoid adalah sebuah pengunci yang terdiri dari kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat . Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan , apabila dialirkan arus listrik maka akan berfungsi seperti magnet batang.
Kunci Electric Strike beroperasi dengan mengirimkan arus listrik kepada solenoida untuk melepaskan dan membuka pintu atau sebaliknya tergantung dari arus listrik yang dialirkan.Electric Strike dapat dipasangkan dengan satu set kunci remote control yang menggunakan teknologi radio frekuensi untuk kartu atau akses kontrol sidik jari/fingerspot akses kontrol. Electric Strike dalam instalasi terbagi menjadi dua konfigurasi dasar:
1. Fail Secure (Normaly Open). Dalam konfigurasi ini, akan terbuka saat kunci dialirkan arus listrik. Kunci ini akan tetap terkunci dalam apabila tidak ada arus listrik atau terjadi kegagalan power, agar bisa terbuka saat terkunci sistem ini diberikan button relese yang berfungsi untuk membuka kunci. Dalam konfigurasi ini menerapkan sistem dengan jenis arus listrik yang berbeda, baik AC atau DC. Arus AC menciptakan “buzz” untuk memberikan informasi bahwa pintu siap dibuka. Sedangkan Arus DC tidak membuat “buzz”, namun sebuah suara “klik” saat kunci terbuka.
2. Fail Safe (Normaly Close). Dalam konfigurasi ini, beroperasi sama seperti kunci magnetik akan terbuka saat kunci tidak ada aliran arus listrik. Jika ada listrik, pintu akan terbuka hanya dengan menjadi mendorong / membuka.
Kunci Electric Strike memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kunci konvensional. Misalnya, daya tahan dan efektivitas operasi, selain itu Electric Strike lebih mudah untuk menginstal daripada kunci lain yang diberikan tidak ada interkoneksi bagian. Untuk menjalankan kunci ini tidak membutuhkan arus yang besar cukup 450 mA dengan tegangan 12 volt DC.
Kunci Electric Strike dipasang pada sisi dalam kusen pintu, sedangkan untuk daun pintu bagian sisi dalam bisa menggunakan hadle pintu biasa. Kita hanya perlu meluruskan flace plate, lach dan pengunci handle pintu Untuk pemasangan Electric Strike tidak diperlukan penambahan braket. Kunci Electric Strike ini lebih sesuai digunakan untuk pintu dengan satu daun misalnya pintu kayu, bisa digunakan untuk ruang server, ruang pribadi(khusus), gudang atau tempat lainnya yang membutuhkan keamanan yang lebih.
Ingin ruangan anda lebih aman, segera investasikan Paket Door Lock Electric Strike Karena keamanan dan kenyamana hal penting dalam hidup kita.

Sebuah kunci elektromagnetik, juga dikenal sebagai kunci magnetik, telah dipatenkan pada tanggal 2 Mei 1989, oleh Arthur, Richard dan David Geringer Keamanan Akses Kontrol Pintu, kontrol akses perangkat keras perusahaan manufaktur. Perangkat diuraikan dalam desain mereka adalah sama dalam prinsip sebagaimana kunci magnetik modern yang terdiri dari elektromagnet dan plat dinamo.
Kunci magnetik adalah alat penguncian yang terdiri dari elektromagnet dan plat dinamo. Dengan melampirkan elektromagnet ke bingkai pintu dan pelat angker ke pintu, sebuah arus yang melalui elektromagnet yang menarik pelat angker menahan pintu tertutup. Kunci Magnetik tidak memiliki bagian interkoneksi, oleh karena itu tidak cocok untuk aplikasi keamanan yang membutuhkan sekuritas yang tinggi karena ada kemungkinan kunci terbuka saat catu daya  terganggu. Namun demikian, kekuatan kunci magnetik saat ini sebanding dengan yang dari kunci pintu konvensional walau daya yang dibutuhkan untuk beroprasi lebih kecil dari bola lampu konvensional. Pada umunnya Elektromagnetik dilengkapi penyimpan daya jangka pendek yang digunakan untuk mempertahankan posisi terkunci pada saat pemadaman listrik jangka pendek.
Sistem kerja kunci magnetik bergantung pada beberapa konsep dasar elektromagnetisme. Pada dasarnya terdiri dari sebuah elektromagnet menarik sebuah konduktor dengan kekuatan cukup besar untuk mencegah kunci pintu tetap tertutup. Dalam perincian lebih detail, perangkat ini memanfaatkan sistem elektromagnetik arus melalui satu atau lebih loop kawat (dikena
sebagai solenoida) yang kemudian menghasilkan medan magnet. Sistem Ini bekerja dalam ruang bebas, tetapi jika solenoid dilingkarkan pada sekitar inti feromagnetik seperti besi lunak sehingga menghasilkan medan magnet sangat kuat. Hal ini dikarenakan domain magnet internal sejajar satu dengan yang lain untuk lebih meningkatkan kerapatan fluks magnet. Selanjutnya Kunci Magnetic terbuka langsung ketika tenaga listrik dipotong sehingga memungkinkan untuk operasi cepat dibandingkan dengan kunci lain.
Kinerja aktual kunci magnetik sangat berbeda dengan kunci elektrik karena mempunyai berbagai kerugian (seperti kebocoran fluks antara elektromagnet dan konduktor). Kekuatan kunci sebanding dengan kuadrat permeabilitas relatif dari inti magnetik. Karena permeabilitas relatif dari material dapat bervariasi dari sekitar 250 untuk kobalt menjadi sekitar 5000 untuk besi lunak dan 7000 untuk silikon-besi pilihan inti magnetik sehingga dapat memiliki dampak penting pada kekuatan kunci magnetik. Juga berpengaruh jumlah loop dan panjang efektif electromagnet tersebut.
Kunci magnetik memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kunci konvensional. Misalnya, daya tahan dan cepat operasinya. selain itu Kunci Magnetik umumnya lebih mudah untuk menginstal daripada kunci lain yang diberikan tidak ada interkoneksi bagian. Untuk tetap terkunci, kunci magnetik membutuhkan sumber daya konstan. Daya yang dibutuhkan pada umunnya berkisar 3 watt, jauh lebih sedikit daripada yang dari bolam lampu konvensional (sekitar 60 watt). Namun sistem ini sangat ketergantungan dengan sumber listrik, jika sumber listrik terganggu otomatis menyebabkan masalah dalam keamanan. Namun hal demikian sebenarnya mungkin lebih baik dalam hal keselamatan.
Kunci magnetik harus dipasang pada sisi dalam pintu. Instalasi yang sederhana seperti instalasi pada header atau frame pintu dan yang terpenting antara Lock dan Braket sejajar semaksimal mungkin. Untuk Elektromagnetic Lock lebih tepat menggunakan braket type L Series, U Series, ZL Series tentu saja di sesuaikan dengan jenis pintu yang di gunakan. Kunci Magnetik ini lebih sesuai digunakan untuk pintu jenis geser atau rolling door karena jika kita gunakan pada pintu berengsel akan berpengaruh pada sistem magnetik. Untuk instalasi kunci ini pun harus exstra detail karena apabila terjadi kesalahan sedikit saja dalam sistem instalasi mekanis akan berakibat fatal dalam pengoperasiannya. Terakhir apapun pilihan sistem keamanan penguncian,  kenyamanan dan keselamatan adalah suatu pertimbangan penting.






I.              TUJUAN
Untuk mengetahui, memahami, dan memraktikkan bahasa assembly agar menghasilkan tulisan satu karakter maupun rangkaian kata. Selain itu dapat mencetak huruf ”A”, huruf ”P”, dan rangkaian kata nama diri sendiri ”SEKAR RINIA”.
II.            DASAR TEORI
Bahasa assembly dikategorikan sebagai bahasa tingkat rendah (low level languange). Ini untuk menggambarkan kekhususannya sebagai bahasa yang berorientasi pada machine dependent. Bahasa assembly berbeda dengan bahasa mesin. Dia memiliki karakteristik yang membedakannya dengan  bahasa mesin, 1) Dalam penggunaan numeric operation code (opcodes) bahasa assembly menggantinya dengan mnemonic code, 2) Memberikan kemudahan penulisannya dibandingkan dengan bahasa mesin, 3) Mendukung pelacakkan kesalahan penulisan operation code, 4) Bahasa assembly memberikan kemudahan dalam memodifikasi program karena menggunakan opperand sebagai penamaan simbol yang biasa diasosiasikan sebagai data atau instruksi, 5) Data yang dinyatakan bahasa assembly adalah dalam notasi desimal. Hal ini dilakukan untuk mencegah konversi secara manual dari konstanta ke dalam representasi internal mesin.
Bahasa assembly mempunyai perintah dasar, salah satunya MOV. MOV adalah perintah untuk mengisi, memindahkan, memperbaharui isi suatu register, variabel ataupun suatu lokasi memori. Penulisan perintah:
MOV [operand A],[operand B]
Dengan ketentuan operand A merupakan register, variabel, lokasi memori dan ketentuan isi operand B berupa register, variabel, lokasi memori ataupun bilangan. Operand B merupakan bilangan asal yang akan diisikan ke operand A, dengan kata lain operand A merupakan tujuan pengisian atau penduplikatan dari operand B.
Bahasa assembly juga mempunyai suatu layanan interrupt. Interupt merupakan sebuah prosedur terprogram mesin yang siap dipanggil untuk dieksekusi. Interupt ini berkaitan dengan fungsi dasar operasi komputer, misalnya menulis karakter, menset kursor, mambaca karakter dan lain-lain. Interupt dipanggil dengan menuliskan nomor interuptnya, dan penulisan dalam bahasa ini tidak case sensitive, sehingga penulisan huruf balok atau kecil sama saja.
Pencetakan sebuah karakter pada bahasa assembly dilakukan berdasarkan kode ASCII. Artinya, jika ingin mencetak sebuah huruf, maka pengkodean yang ditulis pada MOV DL adalah kode huruf tersebut dalam kode ASCII.
III.           ANALISA
1.    Menampilkan huruf  ”A”
Untuk menampilkan huruf ”A”,dapat mengetikkan script berikut.
MOV AH,02H
MOV DL,41H
INT 21H
INT 20H
Ø MOV AH,02 merupakan nilai servis untuk mencetak karakter, atau dengan kata lain mengisi register AH dengan data 02.
Ø MOV DL,41H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu mencetak huruf "A". Sehingga kode ASCIInya bernilai 41. Huruf H disini menandakan heksa.
Ø INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”A”.
Ø INT 20H merupakan perintah untuk mengakhiri program.
2.    Menampilkan huruf  ”P”
MOV AH,02H
MOV DL,50H
INT 21H
INT 20H
Ø MOV AH,02 merupakan nilai servis untuk mencetak karakter, atau dengan kata lain mengisi register AH dengan data 02.
Ø MOV DL,50H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu mencetak huruf "P". Sehingga kode ASCIInya bernilai 50. Huruf H disini menandakan heksa.
Ø INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”P”.
Ø INT 20H merupakan perintah untuk mengakhiri program.
3.    Menampilkan nama ”SEKAR RINIA”
MOV AH,02H
MOV DL,53H
INT 21H
MOV DL,45H
INT 21H
MOV DL,4BH
INT 21H
MOV DL,41H
INT 21H
MOV DL,52H
INT 21H
MOV DL,20H
INT 21H
MOV DL,52H
INT 21H
MOV DL,49H
INT 21H
MOV DL,4EH
INT 21H
MOV DL,49H
INT 21H
MOV DL,41H
INT 21H
INT 20H
Ø  MOV AH,02 merupakan nilai servis untuk mencetak karakter, atau dengan kata lain mengisi register AH dengan data 02.
Ø MOV DL,53H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”S”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 53. Huruf H disini menandakan heksa.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”S”.
Ø  MOV DL,45H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”E”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 45.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”E”.
Ø  MOV DL,4BH merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”K”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 4B.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”K”.
Ø  MOV DL,41H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”A”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 41.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”A”.
Ø  MOV DL,52H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”R”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 52.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”R”.
Ø  MOV DL,20H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak karakter spasi. Sehingga kode ASCIInya bernilai 20.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu karakter spasi.
Ø  MOV DL,52H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”R”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 52.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”R”.
Ø  MOV DL,49H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”I”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 49.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”I”.
Ø  MOV DL,4EH merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”N”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 4E.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”N”.
Ø  MOV DL,49H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”I”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 49.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”I”.
Ø  MOV DL,41H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”A”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 41.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”A”.
Ø INT 20H merupakan perintah untuk mengakhiri program.
Ø Penulisan MOV AH,02H hanya ditulis sekali diawal program karena ini diibaratkan mengambil spidol/alat tulis. Sehingga untuk menuliskan program yang dieksekusi hanya akan mengambil alat tersebut sekali di awal.
IV.          KESIMPULAN
Dalam bahasa assembly ada beberapa jenis instruksi, seperti MOV yang digunakan sebagai instruksi pemindahan data, INT 21 untuk mencetak karakter pada register DL, dan INT 20H digunakan untuk mengakhiri program.

V.     LAMPIRAN
1. Huruf A
          2. Huruf P
           3. Tulisan SEKAR RINIA


Bahasa Assembly merupakan bahasa komputer yang kedudukannya di antara bahasa mesin dan bahasa level tinggi misalnya bahasa C atau Pascal. Bahasa C atau Pascal dikatakan sebagai bahasa level tinggi karena memakai kata-kata dan pernyataan yang mudah dimengerti manusia, meskipun masih jauh berbeda dengan bahasa manusia sesungguhnya. Bahasa mesin adalah kumpulan kode biner yang merupakan instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer. Sedangkan bahasa Assembly memakai kode Mnemonic untuk menggantikan kode biner, agar lebih mudah diingat sehingga lebih memudahkan penulisan program.

Program yang ditulis dengan bahasa Assembly terdiri dari label; kode mnemonic dan lain sebagainya, pada umumnya dinamakan sebagai program sumber (Source Code) yang belum bisa diterima oleh prosesor untuk dijalankan sebagai program, tapi harus diterjemahkan dulu menjadi bahasa mesin dalam bentuk kode biner.

Program sumber dibuat dengan program editor biasa, misalnya Notepad pada Windows atau SideKick pada DOS, selanjutnya program sumber diterjemahkan ke bahasa mesin dengan menggunakan program Assembler. Hasil kerja program Assembler adalah “program objek” dan juga “assembly listing”.

Program Objek berisikan kode kode bahasa mesin, kode-kode bahasa mesin inilah yang diumpankan ke memori-program prosesor. Dalam dunia mikrokontroler biasanya program objek ini diisikan ke UV EPROM, dan khusus untuk mikrokontroler buatan Atmel, program ini diisikan ke dalam Flash PEROM yang ada di dalam chip AT89C51 atau AT89C2051.

Assembly Listing merupakan naskah yang berasal dari program sumber, dalam naskah tersebut pada bagian sebelah setiap baris dari program sumber diberi tambahan hasil terjemahan program Assembler. Tambahan tersebut berupa nomor memori-program berikut dengan kode yang akan diisikan pada memori-program bersangkutan. Naskah ini sangat berguna untuk dokumentasi dan sarana untuk menelusuri program yang ditulis.

Yang perlu diperhatikan adalah setiap prosesor mempunyai konstruksi yang berlainan, instruksi untuk mengendalikan masing-masing prosesor juga berlainan, dengan demikian bahasa Assembly untuk masing-masing prosesor juga berlainan, yang sama hanyalah pola dasar cara penulisan program Assembly saja.


Gambar 7
Proses Assembly

Konstruksi Program Assembly

Program sumber dalam bahasa Assembly menganut prinsip 1 baris untuk satu perintah, setiap baris perintah tersebut bisa terdiri atas beberapa bagian (field), yakni bagian Label, bagian mnemonic, bagian operand yang bisa lebih dari satu dan terakhir bagian komentar. Untuk membedakan masing-masing bagian tersebut dibuat ketentuan sebagian berikut:

 # Masing-masing bagian dipisahkan dengan spasi atau TAB, khusus untuk operand yang lebih dari satu masing-masing operand dipisahkan dengan koma.

 
# Bagian-bagian tersebut tidak harus semuanya ada dalam sebuah baris, jika ada satu bagian yang tidak ada maka spasi atau TAB sebagai pemisah bagian tetap harus ditulis.

 
# Bagian Label ditulis mulai huruf pertama dari baris, jika baris bersangkutan tidak mengandung Label maka label tersebut digantikan dengan spasi atau TAB, yakni sebagai tanda pemisah antara bagian Label dan bagian mnemonic.

Label mewakili nomor memori-program dari instruksi pada baris bersangkutan, pada saat menulis instruksi JUMP, Label ini ditulis dalam bagian operand untuk menyatakan nomor memori-program yang dituju. Dengan demikian Label selalu mewakili nomor memori-program dan harus ditulis dibagian awal baris instruksi.

Disamping Label dikenal pula Symbol, yakni satu nama untuk mewakili satu nilai tertentu dan nilai yang diwakili bisa apa saja tidak harus nomor memori-program. Cara penulisan Symbol sama dengan cara penulisan Label, harus dimulai di huruf pertama dari baris instruksi.

Mnemonic (arttinya sesuatu yang memudahkan diingat) merupakan singkatan perintah, dikenal dua macam mnemonic, yakni manemonic yang dipakai sebagai instruksi mengendalikan prosesor, misalnya ADD, MOV, DJNZ dan lain sebagainya. Ada pula mnemonic yang dipakai untuk mengatur kerja dari program Assembler misalnya ORG, EQU atau DB, mnemonis untuk mengatur kerja dari program Assembler ini dinamakan sebagai ‘Assembler Directive’.

Operand adalah bagian yang letaknya di belakang bagian mnemonic, merupakan pelangkap bagi mnemonic. Kalau sebuah instrksi di-ibaratkan sebagai kalimat perintah, maka mnemonic merupakan subjek (kata kerja) dan operand merupakan objek (kata benda) dari kalimat perintah tersebut.

Tergantung pada jenis instruksinya, operand bisa berupa berbagai macam hal. Pada instruksi JUMP operand berupa Label yang mewakili nomor memori-program yang dituju misalnya LJMP Start, pada instruksi untuk pemindahan/pengolahan data, operand bisa berupa Symbol yang mewakili data tersebut, misalnya ADD A,#Offset. Banyak instruksi yang operandnya adalah register dari prosesor, misalnya MOV A,R1. Bahkan ada pula instruksi yang tidak mempunyai operand, misalnya RET.

Komentar merupakan bagian yang sekedar sebagai catatan, tidak berpengaruh pada prosesor juga tidak berpengaruh pada kerja program Assembler, tapi bagian ini sangat penting untuk keperluan dokumentasi.

Assembler Directive

Seperti sudah dibahas di atas, bagian Mnemonic dari sebuah baris perintah bisa merupakan instruksi untuk prosesor, maupun berupa Assembler Directive untuk mengatur kerja dari program Assembler. Mnemonic untuk instruksi prosesor, sangat tergantung pada prosesor yang dipakai, sedangkan mnemonic untuk Assembler Directive tergantung pada program Assembler yang dipakai. Meskipun demikian, terdapat beberapa Assembler Directive yang umum, yang sama untuk banyak macam program Assembler.

Assembler Directive yang bersifat umum tersebut, antara lain adalah
# ORG – singkatan dari ORIGIN, untuk menyatakan nomor memori yang dipakai setelah perintah itu, misalnya ORG $1000 maka memori berikutnya yang dipakai Assembler adalah $1000. ORG berlaku untuk memori program maupun memori-data. Dalam hal penomoran memori, dikenal tanda $ sebagai awalan untuk menyatakan nomor memori dari baris bersangkutan. Misalnya :

ORG 1000

LJMP $+1000

Operand $+$500 mempunyai arti nomor memori-program bersangkutan ditambah dengan $500, karena instruksi LJMP ini terletak persis di bawah ORG $1000 maka nomor memori-program baris ini adalah $1000, sehingga operand $+$500 bernilai $1500 dan instruksi ini indentik dengan LJMP $1500

# EQU – singkatan dari EQUATE, dipakai untuk menentukan nilai sebuah Symbol.

Misalnya Angka88 EQU 88 memberi nilai 88 pada Symbol Angka88, atau CR EQU $0D mempunyai makna kode ASCII dari CR (Caarriage Return) adalah $08.

# DB – singkatan dari DEFINE BYTE, dipakai untuk memberi nilai tertentu pada memori-program. Nilai tersebut merupakan nilai 1 byte, bisa berupa angka ataupun kode ASCII. DB merupakan Assembler Directive yang dipakai untuk membentuk teks maupun tabel.

ORG $0200

STRING DB ‘Atmel AT89C2051’

PANJANG EQU $-STRING

# ORG $0200 memerintahkan program Assembler agar bekerja mulai dari memori-program nomor $0200, instruksi selanjutnya memerintahkan program Assembler agar mengisi memori-program nomor $0200 dan berikutnya dengan tulisan ‘Atmel AT89C2051’’ (yang diisikan adalah kode ASCII dari ‘A’, ‘t’ dan seterusnya), PANJANG dari STRING bisa dihitung dengan cara PANJANG EQU $-STRING, yakni selisih dari nomor memori-program baris bersangkutan dikurangi dengan nomor awal memori-program yang diisi STRING.

# DW – singkatan dari DEFINE WORD, dipakai untuk memberi nilai 2 byte ke memori-program pada baris bersangkutan. Assembler Directive ini biasa dipakai untuk membentuk suatu tabel yang isinya adalah nomor-nomor memori-program.

# DS – singkatan dari Define Storage, Assembler Directive ini dipakai untuk membentuk variable. Sebagai variabel tentu saja memori yang dipakai adalah memori-data (RAM) bukan memori-program (ROM). Hal ini harus benar-benar dibedakan dengan Assembler Directive DB dan DW yang membentuk kode di memori-program. Dan karena DS bekerja di RAM, maka DS hanya sekedar menyediakan tempat di memori, tapi tidak mengisi nilai pada memori bersangkutan.
berikut contoh sederhana bahasa pemrograman assembly..


.MODEL SMALL

.CODE

ORG 100H



AWAL:

MOV CL,30H

JMP PROSES

KAL0 DB 'Ketikkan satu kalimat:$'

KAL1 DB 13,10,'Kalimat yang diinput adalah:$'

KAL2 DB 13,10,'Cetak dari belakang:$',13,10

KAL3 DB 13,10,'panjang string adalah:$'

KALX DB 13,10,'$'

KAL4 DB 13,10,'Jumlah Huruf Vokal:$'

KAL5 DB 13,10,'Jumlah Huruf Konsonan:$'

KATA DB 20,?,20 DUP (?)



Pengertian CCTV
CCTV (Closed Circuit Television) merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memantau situasi dan kondisi tempat tertentu, sehingga dapat mencegah terjadinya kejahatan atau dapat dijadikan sebagai bukti tindak kejahatan yang
telah terjadi. Pada umumnya CCTV seringkali digunakan untuk mengawasi area publik seperti : Bank, Hotel, Bandara Udara, Gudang Militer, Pabrik maupun Pergudangan.
Pada sistem konvensional dengan VCR (Video Cassete Recorder), awalnya gambar dari kamera CCTV hanya dikirim melalui kabel ke sebuah
ruang monitor tertentu dan dibutuhkan pengawasan secara langsung oleh operator/petugas keamanan dengan resolusi gambar yang masih rendah yaitu 1 image per 12,8 seconds. Namun seiring dengan perkembanga teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, banyak kamera CCTV yang telah menggunakan sistem teknologi yang modern. Sistem kamera CCTV digital saat ini dapat dioperasikan maupun dikontrol melalui Personal Computer atau Telephone genggam, serta dapat dimonitor dari mana saja dan kapan saja selama ada komunikasi dengan internet maupun akses GPRS.
Pengenalan Sistem CCTV
Untuk membuat sebuah sistem CCTV sederhana terlebih dahulu anda harus mengetahui peralatan alat atau material yang digunakan dalam instalasi tersebut. Berikut ini peralatan atau material yang diperlukan :
1. BNC (Bayonet Neill Concelman) connector adalah tipe konektor RF yang pada umumnya dipasang pada ujung kabel coaxial, sebagai penghubung
dengan kamera CCTV dan alat perekam (DVR) maupun secara langsung ke monitor CCTV.
180px-BNC_connectorKonektor BNC
2. Kabel Coaxial merupakan sebuah jenis kabel yang biasa digunakan untuk mengirimkan sinyal video dari kamera CCTV ke monitor. Ada beberapa
tipe kabel coaxial yaitu : RG-59, RG-6 dan RG-11. Penggolongannya berdasarkan diameter kabel dan jarak maksimum yang direkomendasikan
untuk instalasi kabel tersebut. Lihat tabel dibawah
Tabel Coaxial
coax_cable_component_diagramGambar Penampang kabel Coaxial
3. Peralatan untuk Crimp kabel coaxial digunakan sebagai alat bantu untuk memasang konektor BNC pada kabel coaxial.
Crimp ToolsTang Crimping
3. Kabel Power digunakan untuk memasok tegangan AC (searah) 220 V ke adaptor atau power supply kamera CCTV. Biasanya tipe kabel power yang
digunakan adalah NYA (2×1,5mm) maupun NYM (3×2,5mm). Instalasi kabel power ini sebaiknya juga menggunakan pipa high impact conduit.
4. Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja ke kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC. Namun adapula yang menggunakan tegangan 24 Volt (AC) maupun 24 Volt (DC). Hal ini tergantung pada jenis atau tipe kamera yang
digunakan.
3. Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi beberapa type yaitu kamera Fixed Dome, kamera IP, kamera wireless dan kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom).
Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran anda. Jika anda membutuhkan sebuah kamera yang perlu diperhatikan adalah mempelajari
spesifikasi kamera CCTV sebelum membeli. Biasanya spesifikasi yang diberikan berupa format lensa CCD (Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal (1/2″, 1/3″dan 1/4″), TV Lines yang berkaitan dengan resolusi gambar, LUX yang berkaitan dengan kesensitifan kamera terhadap cahaya,
Varifocal lens yang berkaitan dengan pegaturan sudut/jarak pandang kamera dan bisa diatur secara manual, indoor, outdoor, dan lain-lain.
173637_variouscameraindonetwork.psd
Jenis Kamera CCTV
4. DVR (Digital Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil rekaman video yang telah terpantau oleh kamera CCTV. Besar kecilnya
kapasitas penyimpanan hasil rekaman tergantung pada harddisk yang terpasang (pada umumnya 160 Gygabyte, namun adapula yang diupgrade hingga 1 Terabyte). Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF, MPEG-4 dan avi. Dan biasanya input DVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera.
DVR-16CH  FRONT
Gambar DVR
5. Monitor CCTV ada yang masih menggunakan tabung CRT dan adapula yang menggunakan LCD. Monitor tersebut dapat menampilkan keseluruhan
gambar dari kamera sesuai inputan ke DVR maupun Multiplexser. Tampilan kamera-kamera dapat dilihat pada monitor dengan pembagian yang berbeda
(satu tampilan kamera, matrik 2×2, matrik 3×3 dan matrik 4×4).
200x200_LTC 2915 91Gambar Monitor CCTV
Setelah anda mengetahui peralatan atau material yang telah disebutkan, di bawah ini merupakan gambaran sistemnya.
CCTV SYSTEMS
Gambar Sistem CCTV
Kabel ini terdiri dari 3 jalur, yaitu: Kuning=Video, Putih=Audio, dan Merah=Adaptor.
Konektor Adaptor berbeda dari Konektor Video maupun Audio, jadi akan terhindar dari kesalahan pasang.

Jika pada camera dilengkapi output audio, pemasangan kabel cctv akan seperti ini:
cara pemasangan kable cctv 3 jalur (audio)
Pada camera kebetulan menggunakan konektor RCA dan tidak memerlukan tambahan konektor, namun pada Equipment harus ada tambahan berupa konektor BNC-RCA, dikarenakan Equipment menggunakan konektor BNC pada input/Output Video.

Dan jika pada camera tidak dilengkapi output audio, pemasangan kabel cctv akan seperti ini:
cara pemasangan kabel cctv 3 jalur (w/o audio)
Pada camera & Equipment harus ada tambahan berupa konektor BNC-RCA, dikarenakan Equipment & beberapa Type camera (umumnya CCD camera) menggunakan konektor BNC pada input/Output Video.
Konektor Putih (audio) tidak dipakai dan dibiarkan saja, usahakan jangan digunting atau dipotong, walaupun tidak dipakai, paling tidak dapat menjadi cadangan jika sewaktu-waktu konektor Kuning (video) bermasalah.


Cara Membuat CCTV sederhana Menggunakan Webcam

Inilah Cara Membuat CCTV sederhana Menggunakan Webcam - Pada postingan kali ini shartobrother membahas bagaimana membuat CCTV sederhana menggunakan Webcam, ini sangat cocok anda gunakan untuk CCTV warnet, sekarang banyak warnet yang digunakan untuk mesum dan yang lebih merugikan lagi terkadang setelah ada pelanggan ngenet kemudian pindah client tanpa sepengetahuan operator dan akhirnya bayar cuma 1 client saja, agar tidak kecolongan hal-hal tersebut. caranya adalah memasang CCTV dengan menggunakan Webcam dan ini juga cocok untuk mengawasi rumah anda dan mengantisipasi pencuri / maling dirumah anda, program ini bisa menggunakan maksimal 7 webcam.


Peralatan / Hardware dan Software yang dibutuhkan :
1. Komputer 
Yang digunakan untuk memantau atau memonitori ruangan yang kita pasang Camera
2. Camera Webcam 
Semua jenis camera webcam bisa digunakan, saya sarakan untuk  pilih kamera yg resolusinya max 1.3MP. Karena kita bakal ngerekam video melalui kamera ini, semakin besar resolusi, makin besar ukuran file yg dibentuk.
3. Kabel UTP
Ini  Khusus untuk penempatan webcam jarak jauh diperlukan kabel perpanjangan.
4. Software Webcam 7
Sebenarnya ada beberapa software lain selain Webcam7, cuman menurut saya saat ini software yang paling lengkap fiturnya Webcam7. 
Anda Dapat Download Webcam 7
Fitur Webcam 7
  • Capture gambar
  • Record video dengan tambahan fitur scheduling
  • Sebagai server untuk streaming video dari webcam.
Langkah langkah instalasi :
1. Hubungkan camera webcam ke USB computer
2. Instal driver webcam, pastikan camera webcam sudah bekerja.
3. Instal software Webcam7 sampai selesai. Jalankan webcam7, untuk sementara pilih mode free. 

Memunculkan camera webcam diwebcam7 - klik kanan pada area pemantauan webcam - PCI / USB (WDM Driver) - JPEG USB Video Camera (tergantung kamera yang terinstal)


Menggunakan banyak kamera webcam 
Software webcam 7 ini dapat digunakan free jika hanya menggunakan 1 camera webcam, untuk menggunakan lebih dari 1 kamera harus berbayar, anda bisa download keygennya agar dapat digunakan lebih dari 1 webcam atau membeli lisensi nya disitus resminya.

Memantau kamera Dari komputer lain jaringan LAN 
Pilih Web / Broadcast


Pastikan internal web server is running, jika belum klik enable.
Untuk membuka webcam dari komputer lain. Buka web browser misal mozilla ketikkan pada address bar : http://ipaddress:8080 atau http://computername:8080
nama computername bisa dilihat pada gambar dibawah 

Buka buka web browser (misal mozilla) dari komputer lain.seperti tampilan gambar di bawah ini: