twitter


Menjadikan Wifi Laptop Sebagai Hotspot

Bikin hotspot dari wifi laptop itu mudah dan hemat, karena kita cukup memanfaatkan wifi yang ada didalam laptop kita tanpa harus beli baru dan nggak perlu cari software apapun. Wifi disini menggunakan koneksi Ad-Hoc dan menggunakan system operasi Windows XP.
Oke sob, kita mulai proyeknya dari sekarang:
  1. Klik START Trus pilih CONTROl PANEL klik Network Connections setelah terbuka klik kanan Wireless Network Connection pilih Properties
  2. Setelah terbuka pilih tab Wireless Networks yang ada ditengah, trus pilih Add
  3. Setelah terbuka jendela baru isi Network name (SSID) dengan nama terserah sobat, misalnya “wifi gratis atau online gratis” itu nanti yang jadi nama wifi sobat, trus hilangin centang The key is provided or me automatically biar kita bisa bikin password (network key) biar nggak sembarang orang pake koneksi kita. Lalu sobat isi network key dengan 13 karakter (bisa huruf atau angka, tapi dingat ya) begitu juga dengan confirm network key harus sama.
    Jangan lupa centang This is a computer to computer (ad hoc) network: wireless access points are not used. Lalu klik OK.
  4. Kembali ke jendela Wireless Network (N0:2) klik tab Advanced dan centang atau check list Allow other network users to connect throught this computer’s Internet connection. Lalu klik OK, selesai wifi hotspot kita sudah jadi.
Sekarang kita sambungkan ke komputer atau laptop yang ada wifinya, berikut ini caranya:
  1. Klik kanan wireless network connection (letaknya di taskbar sebelah kanan, gambar komputer di silang) pilih View Available Wireless Network
  2. Terbuka jendela Wireless Network Connection, sobat pilih sesuai nama hotspot yang sobat buat tadi (wifi gratis atau online gratis) kalo nggak ada coba klik Refresh network list terletak di sisi kiri atas, trus klik connect dan masukin network key lalu klik connect dan laptop kita sudah menjadi hotspot wifi.
Demikianlah cara membuat laptop menjadi hotspot wifi. Untuk dapat menyambungkan ke internet sobat pilih pada koneksi yang sedang sobat gunakan misalnya lagi pake modem gsm:
  • Klik start pilih connect to nanti akan terbuka network connection, sobat klik kanan pada dialup yang sedang digunakan
  • Setelah terbuka pilih properties, terbuka jendela baru, klik ADVANCED tab paling kanan dan centang pada Allow other network users to connect throught this computers Internet connection.  Jangan lupa pilih Wireless Network Connection pada Home networking connections.
  • Selesai,,,,,,,, selamat berbagi koneksi dengan saudara, tetangga, teman dan sahabat anda.
Hotspot  mengenal komputer
Semoga bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung


Rangkaian CDI Racing Multispark dengan mos-FET

Rangkaian CDI Racing Multispark dengan FET
  • Referensi: www.siliconchip.com
  • Design by: John Clarke
Sebelumnya saya ingatkan, anda harus memiliki pengetahuan dasar tentang Rangkaian Elektronika. Silahkan anda mencari referensi sendiri untuk pengetahuan dasar Elektronika. 

Kali ini saya membahas sebuah rangkaian CDI dengan bunga api banyak, tidak seperti CDI konvensional yang menggunakan satu bunga api saja setiap langkahnya. Bunga api akan menyala berulang dalam interval tertentu yang akan membuat pembakaran lebih besar. CDI ini sebenarnya diaplikasikan untuk motor silinder banyak, tidak diketahui hasilnya jika digunakan untuk motor silinder satu.

Rangkaian menggunakan dua buah IC IR2155. Satu IC digunakan untuk rangkaian switch, dan satunya lagi untuk rangkaian inverter. Rangkaian switch sendiri tidak menggunakan transistor ataupun SCR, tapi menggunakan mosFET IRF822 , karena itu CDI ini memiliki rentang frekuensi yang sangat tinggi diatas 20kHz. Menurut perancangnya, CDI ini masih bisa bekerja optimum pada 30.000 rpm. Rangkaian inverter juga menggunakan mosFET MTP3055SE. 


Dan berikut rangkaian trigger untuk tipe reluctor (pulser)



Dan berikut gambar T1 dan cara melilitnya

121 x 55mm 1 ETD29 ferrite
transformer (T1) assembly (Philips 2
x 4312 020 3750 2 3C85 cores, 1 x
4322 021 3438 1 former, 2 x 4322
021 3437 1 clips.)

Dan untuk Lilitan L1
1 Neosid iron powdered core 17-732-
22 (L1)



Jangan asal caplok CDI racing untuk pembesut satria FU-150 standar. Apalagi jika masih mengkonsumsi premium. Resikonya bukan hanya mesin nglitik tapi juga bisa bikin patah klep. Bukan nakutin tapi ini terbukti klep putus dan bikin berantakan ruang bakar.
Kejadian mengenaskan itu dialami dua konsumen Hasan Motor di Jl. Kelapa Dua Raya No. 7 Jakarta Barat. Awalnya memang tidak percaya dan dikira mengada-ada. Namun jika dianalisis asal-usul dan spek satria FU-150, gejala patah klep bisa terjadi.
Pertama secara spesifikasi teknik bisa dilihat. Kompresi rasio satria Fu-150 yang memang sudah lumayan tinggi. Yaitu 10,2:1 bandingkan dengan motor lokal lain yang hanya bermain di angka 9,2:1. Lumayan tinggi kan kompresi satria F itu?
Kedua, Satria F-150 cikal-bakalnya dari Suzuki Raider 150 thailand yang tentunya punya kompresi sama. Bensin di negeri Thai memang tidak masalah. Bensin di sana memang sudah memiliki oktan tinggi. Di sana bensin swasta sudah bersaing dan menyodorkan kualitas bagus.
Satria F-150 masuk Indonesia tidak diikuti penurunan kompresi. Jika diisi bensin lokal macam premium dipastikan ngelitik. “Timing pengapian minta diundurkan ,” jelas Hasan yang asalnya mekanik resmi Suzuki. Gejala ngelitik dan ngeretek makin menjadi setelah pakai CDI racing. Sebab rata-rata CDI racing timing pengapiannya malah lebih maju dari standar. Apalagi pemakai CDI racing dianggap berduit dan sudah pasti menggunakan pertamax dan pertamax plus.
Namun cilakan jika pemakai CDI racing masih tetap nenggak premium. Akibatnya pengapian advanced atau maju tapi bensin belum bisa untuk dibakar. Akibatnya timbul gejala Pre-ignition atau pembakaran awal sebelum waktunya ketika piston sedang naik. Berakibat ngelitik dan klep yang kalah.
Dari kejadian itu Hasan pesan CDI khusus dengan spek sesuai premium. Caranya melihat timing pengapian Kondisi standar, pada rpm rendah letikan busi 15 derajat sebelum TMA (titik mati atas) dan rpm atas 38 derajat sebelum TMA. Biasanya CDI racing pada rpm atas dinaikan jadi 40 derajat sebelum TMA. ini yang bikin kelewat maju dan perlu diimbangi bensin oktan tinggi macam pertamax plus. kalau pakai premium makin ngelitik dan kruk as bergetar.
Mengatasi itu, Hasan pesan kepada perancang CDI agar tetap menggunakan kurva pengapian standar. “Namun limiter dibuang. Biar nafas mesin jadi panjang dan tenaga keluar semua,” jelas mekanik.



Cara Membuat PCB Dengan Spidol Permanen



[ Pengenalan Design PCB ]  Dalam kehidupan sehari-hari tentunya Anda sering berhubungan dengan peralatan elektronika seperti Televisi, Komputer dan yang tak asing lagi yaitu Radio. Didalam peralatan tersebut terdapat banyak komponen-komponen elektronika seperti resistor, transistor, capasitor dan lain sebagainya. Coba saja Anda bayangkan bagaimana menyusun komponen elektronika yang mungkin jumlahnya ratusan itu bila tidak ada papan rangkaian elektronika yang disebut PCB ( Printing Circuit Board ).

Dengan adanya PCB maka komponen-komponen elektronika itu menjadi terlihat rapi tidak semrawut dan mudah untuk melacak kesalahan atau kerusakan bila peralatan tersebut suatu saat nanti mangalami gangguan.

Berbicara mengenai PCB, saya jadi teringat ketika dulu saya duduk dibangku SMP pada sekitar tahun 80 an. Ketika itu guru elektronika saya menugaskan kepada saya untuk merangkai sebuah flip-flop dari beberapa LED agar terlihat rapi dan bagus. Pada waktu itu kami belum diajarkan bagaimana mendesign sebuah PCB untuk rangkaian elektronika, kami hanya dibekali bagaimana merangkai komponen tersebut dengan sekeping TRIPLEKS yang dilubangi dengan jarum dan rangkaian FLIP-FLOP itu digambarkan diatasnya.


OK kembali ke pokok bahasan kita, PCB terbuat dari lempeng fiber yang dilapisi oleh tembaga. Ketika kita pertama kali membeli sebuah papan PCB kosong, papan itu belum terlihat jalur jalur hanya ada lapisan fiber dan lapisan tembaga dipermukaannya.

Ada beberapa type PCB kosong yang ada dipasaran yaitu SINGLE SIDE, DOUBLE SIDE dan MULTI LAYER. Single Side artinya papan PCB tersebut hanya mempunyai satu sisi yang dilapisi oleh lempeng tembaga. Double Side artinya papan PCB tersebut mempunyai dua sisi yang dilapisi oleh lempeng tembaga dan lapisan fibernya ada diantara dua lapisan tembaga tersebut. Sedangkan untuk type Multi Layer biasanya hanya dibuat oleh pabrik pembuat peralatan tersebut. Type multi layer ini terdiri dari beberapa lapis tembaga dan fiber yang disusun secara berselingan. Untuk jelasnya lihat gambar dibawah ini.





Warna orange pada gambar diatas adalah sisi dari lempeng tembaga, sedangkan yang berwarna coklat adalah lapisan fiber. Lapisan tembaga inilah yang nantinya menjadi konduktor dari komponen yang satu ke komponen lainnya, sedangkan lapisan fiber sebagai isolator, karena tidak dapat menghantarkan listrik.


Koneksi antar komponen melalui jalur tembaga pada PCB

Untuk membuat jalur-jalur pada PCB diperlukan suatu teknik kimia dengan bantuan cairan FeCl3 ( Ferri Cloride ) proses ini sebenarnya mirip dengan pengkikisan batu tebing dipinggir laut yang habis dikikis oleh gelombang air laut yang sedikit-demi sedikit mengkikisnya. Dalam dunia ELEKTRONIKA proses ini dinamakan ETCHING.

Banyak cara untuk melakukan proses ETCHING ini, salah satunya seperti yang dituturkan diatas. Tapi untuk Industri yang berskala besar, proses seperti diatas bukanlah sebuah pilihan yang baik, karena disamping memakan waktu yang cukup lama hasilnya pun tidak memadai, untuk itu biasanya perusahaan yang berskala besar menggunakan proses ELEKTROLISIS untuk menghasilkan sebuah PCB yang bagus dan dapat diproses dengan cepat serta hasilnya memadai, tapi yah proses itu tentu saja memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk Home Industri justru sebaliknya proses ETCHING seperti yang dituturkan diatas lah yang paling murah dan mudah.

Untuk tip berikut saya hanya akan membahas proses ETCHING dengan cara seperti diatas yaitu menggunakan larutan FeCl3 sebagai katalisnya. Tidak perlu panjang lebar lagi sekarang mari kita mulai proyek pembuatan PCB pertama kita dengan cara yang seperti diuraikan diatas dengan langkah dibawah ini.

Perlengkapan yang diperlukan untuk proyek latihan kita sebagai berikut :

1. PCB Kosong berukuran 25 X 25 cm jenis single side.
2. Spidol anti air ( Permanent Ink ) merk apa saja contoh ARTLINE, SNOWMAN, ARROW, BOXI dll.
3. 150 gr bubuk FeCl3 ( ferri clorida ) dapat dibeli ditoko kimia.
4. 500 ml air bersih, kalau bisa usahakan pakai air panas.
5. Sebuah Baki dari plastik ukuran bebas yang penting PCB diatas nantinya bisa terendam.
6. Thinner untuk menghilangkan sisa SPIDOL
7. Sebuah penjepit dari bambu untuk menjepit PCB yang akan di proses

Sebagai sarana latihan kita coba perhatikan rangkaian elektronika dibawah ini.

Rangkain Power suplai yang akan dibuatkan PCB nya

Setelah Anda perhatikan dengan baik skema diatas mari kita mulai latihan kita. Yang pertama sekali Anda perhatikan adalah bahwa komponen elektronika nantinya berada pada lapisan fiber sedangkan kaki-kaki komponen elektronika tersebut berada pada lapisan tembaga, dimana nantinya kaki komponen tersebut akan disolder denga timah. ( lihat kembali gambar diatas kalau belum paham ). Maka dari itu posisi dari arah komponen terutama yang mempunya tiga kaki atau lebih seperti transistor, IC dan Resistor jenis trimer ( TRIMPOT ) digambarkan dalam posisi cermin , Posisi layout PCB untuk komponen yang mempunyai 3 kaki atau lebih adalah posisi cermin

Baiklah kalau Anda sudah mengerti, sekarang kita kembali ke proyek kita. Lihat lagi gambar diatas, Pada rangkaian itu ada beberapa komponen elektronika yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Tindakan pertama kita yaitu menyiapkan PCB kosong dan Spidol tahan air, kita akan melukiskan jalur-jalur dari rangkaian dengan spidol pada lapisan tembaga dari PCB. Nantinya pada hasil akhir jalur yang kita gambarkan dengan spidol itulah yang menjadi jalur koneksi antar komponen. Perhatikan lagi gambar berikut.


Pelukisan dasar jalur PCB dari rangkaian catudaya


Nah gambar diatas adalah layout dasar dari rangkaian elektronika yang akan dibuat PCB nya. Titik titik putih nantinya akan kita lubangi dengan BOR listrik atau BOR tangan dengan mata bor berdiameter 0,5 mm. Tapi juga perlu Anda ketahui bahwa Semakin banyak atau lebar lapisan tembaga yang terbuang, maka semakin banyak pula cairan FeCl3 ( Ferri Clorida ) yang dibutuhkan. Jadi agar pemakaian dari FeCl3 dapat dikurangi dan juga agar jalur yang kita buat nanti tidak mudah terkelupas, maka kita usahakan memblok jalur yang mempunyai koneksi yang sama. Memang kelihatannya tidak bagus, tapi ini lebih baik sebab jalur yang kita buat nanti akan terlihat kokoh dan tidak mudah terkelupas. Sehingga Rancangan PCB kita menjadi seperti berikut ini. Pemblokan ini terserah dari selera Anda, Anda bisa saja membuat yang lebih cantik dan indah dipandang asal jalur yang tidak berhubungan jangan ikut di Blok dan juga perhatikan jangan sampai terlalu rapat dengan jalur yang lain.

Pemblokan jalur PCB untuk mengurangi pemakaian FeCl3

Langkah selanjutnya setelah kita melukiskan PCB kosong dengan spidol seperti yang diterangkan diatas adalah menyiapkan BAKI atau WADAH dari Plastik. Ingat wadah harus dari plastik atau bahan yang bukan terbuat dari logam, karena bila wadahnya terbuat dari logam nanti akan ikut TERKOROSI oleh cairan FeCl3.

Setelah wadah disiapkan, masukan 150 gr bubuk FeCl3 pada wadah lalu masukan sedikit demi sedikt air panas ( 70o C ) kedalam wadah berisi bubuk FeCl3 tersebut dan aduk perlahan lahan agar semua bubuk Ferri Cloride tersebut terlarut dalam air.

Masukan PCB rancangan tadi ke dalam wadah yang berisi larutan FeCl3, gunakan penjepit dari bambu untuk memegang PCB. Kibas-kibaskan PCB didalam larutan tadi sampai lapisan tembaga pada PCB yang tidak tertutup oleh SPIDOL ikut terlarut dalam cairan tersebut.

Setelah semua lapisan tembaga yang tidak tertutup oleh Spidol menghilang, angkat PCB tersebut dan bilaslah dengan air bersih sampai sisa larutan FeCl3 tidak ada lagi, setelah itu keringkan. Setelah kering gunakan Thinner untuk menghilangkan lapisan SPIDOL yang masih melekat pada PCB, sehingga hasilnya nampak seperti ini.

Hasil akhir dari proses pembuatan PCB


Sampai disini saya rasa Anda sudah cukup mengerti tentang design dari sebuah PCB. Ada satu langkah lagi agar PCB yang kita buat dapat awet dan tidak mudah teroksidasi oleh udara, maka setelah dilakukan ETCHING maka lapisan tembaga tersebut kita lapisi dengan LAK atau Email atau anda juga dapat menggunakan vernish untuk menutupi lapisan tembaga pada PCB agar tahan lama dan tidak mudah Teroksidasi oleh udara.

Sebagai sarana lanjutan dari design PCB, cobalah Anda ikuti tutorial pembuatan SPEAKER AKTIF yang ada pada Halaman WORLD OF ELECTRONICS, disana Anda juga diharuskan membuat sebuah PCB untuk proyek elektronika yang diutarakan. Design PCB nya seperti berikut ini.

Satu hal lagi, bila Anda ingin menjadi seorang profesional dalam mendesign PCB ini. Anda dapat menggunakan software khusus untuk mendesign PCB yaitu : PCB123 , dapat Anda download secara gratis tetapi file nya besar sekali 763 MB bila mendownloadnya bisa memakan waktu lebih kurang 5 jam dengan transfer rate rata-rata 25 KB per detik, atau bila Anda merasa enggan untuk mendownload software yang gratisan, Anda dapat menggunakan WINQCAD.



Rangkaian untuk Menaikkan Tegangan DC

Pada kebanyakan rangkaian digital untuk sistem tertanam (embedded system) yang kita gunakan, umumnya tegangan nominalnya adalah 5V atau 3,3V. Tetapi ada kalanya kita juga perlu mensuplai tegangan yang lebih besar seperti untuk menggerakkan motor, suplay daya untuk GPS dsb. Gambar di bawah ini memberikan contoh bagaimana sebuah sistem digital yang menggunakan FPGA dengan sumber daya listrik bertegangan listrik 5V juga menyediakan tegangan 12V untuk mengaktifkan GPS Garmin tipe 35-HVS yang memerlukan tegangan nominal 12V dengan rangkaian konversi DC ke DC menggunakan IC LM 2577. IC LM 2577 dapat diperoleh di pasaran Indonesia dengan harga yang relatif cukup mahal berkisar antara 90 ribu hingga 110 ribu rupiah per buah untuk saat ini. Seperti di Bandung misalnya, dapat di peroleh di pertokoan komponen elektronika Jaya Plaza Jl. Ahmad Yani. Detail tentang IC LM 2577, silahkan lihat link ini.



Rangkaian tipikal untuk menaikkan tegangan dapat diperlihatkan sebagai berikut (Klik gambar di bawah untuk memperbesar tampilan skematik):



Implementasi rangkaian ini dapat diperlihatkan seperti pada gambar berikut ini:



IC LM 2577 yang dipakai adalah tipe LM2577T-ADJ, yang merupakan IC konverter DC ke DC penaik tegangan yang dapat di atur tegangan keluarannya dari tegangan minimal 3,5V. Tetapi perlu diperhatikan bahwa tegangan keluaran minimal yang keluar akan mengikuti tegangan masuknya. Kalau misalnya disuplai dengan tegangan 5V, walaupun diset tegangan feedbacknya agar tegangan keluarannya di bawah 5V maka tegangan keluarannya akan tetap 5V. IC ini memiliki pin kaki sebanyak 5 buah dengan fungsi sistem kendali konverter DC-DC yang cukup lengkap.

Induktor L1 100 mikro Henry dapat diperoleh di pasaran dalam bentuk tube seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas sebelah kanan, mirip seperti kapasitor elektrolit berwarna hitam. Detail tipe induktor ini belum saya ketahui, tetapi diperkirakan mampu mengalirkan arus hingga 1 ampere. Induktor ini saya peroleh di sebuah toko di Jaya Plaza dengan kisaran harga 10 ribu rupiah. Perkiraan saya, tipe model induktor ini mirip seperti yang ada pada link ini. Dapat pula induktor ini digulung sendiri pada core berbentuk EE ataupun toroidal dengan nominal frekuensi kerja pada 52kHz dengan kawat email berdiameter antara 0.7 - 1 mm untuk mengalirkan arus hingga 3 ampere. Nilai induktor dapat diketahui dengan menggunakan LCR meter semisal Escort ELC-131D yang dapat diperoleh di pertokoan komponen elektronika glodok Jakarta dengan harga sekitar 2 juta-an.

Dioda D1 1N5822 adalah dioda tipe fast-schotky yang memiliki kemampuan mengalirkan arus hingga 3 ampere. Di pasaran dioda ini dijual dengan kisaran harga 3 ribu hingga 6 ribu rupiah. Detail tentang dioda ini silahkan lihat link ini.

Resistor trimmer R4 10 kilo ohm ditempatkan untuk mengatur tegangan keluaran yang dapat di set mulai dari 5V hingga sekitar tegangan 14V, disesuaikan dengan keperluan misalnya untuk menggerakkan motor 6V DC atau 9V DC. Pada contoh aplikasi yang saya berikan ini adalah untuk mensuplai tegangan untuk GPS Garmin tipe 35-HVS yang memerlukan tegangan berkisar antara 6V hingga 40V. Pada contoh ini, suplai tegangan diset pada tegangan nominal 12V. Tingkat presisi yang tinggi untuk tegangan keluarannya dapat dilakukan dengan menggunakan resistor trimmer multiturn yang dijual dengan kisaran harga 3 ribu hingga 7 ribu rupiah.

Implementasi rangkaian ini dilakukan di atas PCB wirewrap digilent, yang merupakan PCB daughter board dari development board spartan-3 starter kit. Hanya saja produk ini saya beli sekitar tahun 2005 secara online ini, ternyata sudah obsolete saat ini. Untuk penjelasan lebih lanjut silahkan lihat disini. Hasil implementasi penyambungan kawat di PCB ini diperlihatkan seperti pada gambar di bawah ini.



Keuntungan penggunaan konverter DC - DC penaik tegangan dengan sistem switching ini adalah efisiensi penyaluran daya yang cukup tinggi yaitu mencapai 80% sehingga dapat menyalurkan arus ke beban dengan nominal yang cukup besar dan tidak terlalu menimbulkan panas dibandingkan dengan sistem konversi DC ke DC konvensional secara sistem linear. Dalam elektronika daya, konverter DC - DC dengan sistem switching secara revolusioner telah mengubah banyak hal dalam suplai energi listrik sehingga diperoleh adaptor listrik yang kecil dan ringan. Kini hampir semua perangkat elektronika di dunia ini tidak bisa tidak telah mengadopsi konverter DC - DC dengan sistem switching seperti ini. Demikian sekilas pengenalan rangkaian penaik tegangan DC ke DC ini, semoga bermanfaat. Beberapa konfigurasi lain dari konverter DC ke DC ini akan saya tampilkan pada artikel berikutnya.