twitter



I.              TUJUAN
Untuk mengetahui, memahami, dan memraktikkan bahasa assembly agar menghasilkan tulisan satu karakter maupun rangkaian kata. Selain itu dapat mencetak huruf ”A”, huruf ”P”, dan rangkaian kata nama diri sendiri ”SEKAR RINIA”.
II.            DASAR TEORI
Bahasa assembly dikategorikan sebagai bahasa tingkat rendah (low level languange). Ini untuk menggambarkan kekhususannya sebagai bahasa yang berorientasi pada machine dependent. Bahasa assembly berbeda dengan bahasa mesin. Dia memiliki karakteristik yang membedakannya dengan  bahasa mesin, 1) Dalam penggunaan numeric operation code (opcodes) bahasa assembly menggantinya dengan mnemonic code, 2) Memberikan kemudahan penulisannya dibandingkan dengan bahasa mesin, 3) Mendukung pelacakkan kesalahan penulisan operation code, 4) Bahasa assembly memberikan kemudahan dalam memodifikasi program karena menggunakan opperand sebagai penamaan simbol yang biasa diasosiasikan sebagai data atau instruksi, 5) Data yang dinyatakan bahasa assembly adalah dalam notasi desimal. Hal ini dilakukan untuk mencegah konversi secara manual dari konstanta ke dalam representasi internal mesin.
Bahasa assembly mempunyai perintah dasar, salah satunya MOV. MOV adalah perintah untuk mengisi, memindahkan, memperbaharui isi suatu register, variabel ataupun suatu lokasi memori. Penulisan perintah:
MOV [operand A],[operand B]
Dengan ketentuan operand A merupakan register, variabel, lokasi memori dan ketentuan isi operand B berupa register, variabel, lokasi memori ataupun bilangan. Operand B merupakan bilangan asal yang akan diisikan ke operand A, dengan kata lain operand A merupakan tujuan pengisian atau penduplikatan dari operand B.
Bahasa assembly juga mempunyai suatu layanan interrupt. Interupt merupakan sebuah prosedur terprogram mesin yang siap dipanggil untuk dieksekusi. Interupt ini berkaitan dengan fungsi dasar operasi komputer, misalnya menulis karakter, menset kursor, mambaca karakter dan lain-lain. Interupt dipanggil dengan menuliskan nomor interuptnya, dan penulisan dalam bahasa ini tidak case sensitive, sehingga penulisan huruf balok atau kecil sama saja.
Pencetakan sebuah karakter pada bahasa assembly dilakukan berdasarkan kode ASCII. Artinya, jika ingin mencetak sebuah huruf, maka pengkodean yang ditulis pada MOV DL adalah kode huruf tersebut dalam kode ASCII.
III.           ANALISA
1.    Menampilkan huruf  ”A”
Untuk menampilkan huruf ”A”,dapat mengetikkan script berikut.
MOV AH,02H
MOV DL,41H
INT 21H
INT 20H
Ø MOV AH,02 merupakan nilai servis untuk mencetak karakter, atau dengan kata lain mengisi register AH dengan data 02.
Ø MOV DL,41H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu mencetak huruf "A". Sehingga kode ASCIInya bernilai 41. Huruf H disini menandakan heksa.
Ø INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”A”.
Ø INT 20H merupakan perintah untuk mengakhiri program.
2.    Menampilkan huruf  ”P”
MOV AH,02H
MOV DL,50H
INT 21H
INT 20H
Ø MOV AH,02 merupakan nilai servis untuk mencetak karakter, atau dengan kata lain mengisi register AH dengan data 02.
Ø MOV DL,50H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu mencetak huruf "P". Sehingga kode ASCIInya bernilai 50. Huruf H disini menandakan heksa.
Ø INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”P”.
Ø INT 20H merupakan perintah untuk mengakhiri program.
3.    Menampilkan nama ”SEKAR RINIA”
MOV AH,02H
MOV DL,53H
INT 21H
MOV DL,45H
INT 21H
MOV DL,4BH
INT 21H
MOV DL,41H
INT 21H
MOV DL,52H
INT 21H
MOV DL,20H
INT 21H
MOV DL,52H
INT 21H
MOV DL,49H
INT 21H
MOV DL,4EH
INT 21H
MOV DL,49H
INT 21H
MOV DL,41H
INT 21H
INT 20H
Ø  MOV AH,02 merupakan nilai servis untuk mencetak karakter, atau dengan kata lain mengisi register AH dengan data 02.
Ø MOV DL,53H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”S”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 53. Huruf H disini menandakan heksa.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”S”.
Ø  MOV DL,45H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”E”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 45.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”E”.
Ø  MOV DL,4BH merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”K”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 4B.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”K”.
Ø  MOV DL,41H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”A”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 41.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”A”.
Ø  MOV DL,52H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”R”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 52.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”R”.
Ø  MOV DL,20H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak karakter spasi. Sehingga kode ASCIInya bernilai 20.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu karakter spasi.
Ø  MOV DL,52H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”R”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 52.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”R”.
Ø  MOV DL,49H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”I”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 49.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”I”.
Ø  MOV DL,4EH merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”N”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 4E.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”N”.
Ø  MOV DL,49H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”I”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 49.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”I”.
Ø  MOV DL,41H merupakan register DL yang diisi kode ASCII karakter yang akan dicetak, yaitu akan mencetak huruf ”A”. Sehingga kode ASCIInya bernilai 41.
Lalu diikuti INT 21H merupakan perintah untuk mencetak karakter pada register DL, yaitu huruf ”A”.
Ø INT 20H merupakan perintah untuk mengakhiri program.
Ø Penulisan MOV AH,02H hanya ditulis sekali diawal program karena ini diibaratkan mengambil spidol/alat tulis. Sehingga untuk menuliskan program yang dieksekusi hanya akan mengambil alat tersebut sekali di awal.
IV.          KESIMPULAN
Dalam bahasa assembly ada beberapa jenis instruksi, seperti MOV yang digunakan sebagai instruksi pemindahan data, INT 21 untuk mencetak karakter pada register DL, dan INT 20H digunakan untuk mengakhiri program.

V.     LAMPIRAN
1. Huruf A
          2. Huruf P
           3. Tulisan SEKAR RINIA


Bahasa Assembly merupakan bahasa komputer yang kedudukannya di antara bahasa mesin dan bahasa level tinggi misalnya bahasa C atau Pascal. Bahasa C atau Pascal dikatakan sebagai bahasa level tinggi karena memakai kata-kata dan pernyataan yang mudah dimengerti manusia, meskipun masih jauh berbeda dengan bahasa manusia sesungguhnya. Bahasa mesin adalah kumpulan kode biner yang merupakan instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer. Sedangkan bahasa Assembly memakai kode Mnemonic untuk menggantikan kode biner, agar lebih mudah diingat sehingga lebih memudahkan penulisan program.

Program yang ditulis dengan bahasa Assembly terdiri dari label; kode mnemonic dan lain sebagainya, pada umumnya dinamakan sebagai program sumber (Source Code) yang belum bisa diterima oleh prosesor untuk dijalankan sebagai program, tapi harus diterjemahkan dulu menjadi bahasa mesin dalam bentuk kode biner.

Program sumber dibuat dengan program editor biasa, misalnya Notepad pada Windows atau SideKick pada DOS, selanjutnya program sumber diterjemahkan ke bahasa mesin dengan menggunakan program Assembler. Hasil kerja program Assembler adalah “program objek” dan juga “assembly listing”.

Program Objek berisikan kode kode bahasa mesin, kode-kode bahasa mesin inilah yang diumpankan ke memori-program prosesor. Dalam dunia mikrokontroler biasanya program objek ini diisikan ke UV EPROM, dan khusus untuk mikrokontroler buatan Atmel, program ini diisikan ke dalam Flash PEROM yang ada di dalam chip AT89C51 atau AT89C2051.

Assembly Listing merupakan naskah yang berasal dari program sumber, dalam naskah tersebut pada bagian sebelah setiap baris dari program sumber diberi tambahan hasil terjemahan program Assembler. Tambahan tersebut berupa nomor memori-program berikut dengan kode yang akan diisikan pada memori-program bersangkutan. Naskah ini sangat berguna untuk dokumentasi dan sarana untuk menelusuri program yang ditulis.

Yang perlu diperhatikan adalah setiap prosesor mempunyai konstruksi yang berlainan, instruksi untuk mengendalikan masing-masing prosesor juga berlainan, dengan demikian bahasa Assembly untuk masing-masing prosesor juga berlainan, yang sama hanyalah pola dasar cara penulisan program Assembly saja.


Gambar 7
Proses Assembly

Konstruksi Program Assembly

Program sumber dalam bahasa Assembly menganut prinsip 1 baris untuk satu perintah, setiap baris perintah tersebut bisa terdiri atas beberapa bagian (field), yakni bagian Label, bagian mnemonic, bagian operand yang bisa lebih dari satu dan terakhir bagian komentar. Untuk membedakan masing-masing bagian tersebut dibuat ketentuan sebagian berikut:

 # Masing-masing bagian dipisahkan dengan spasi atau TAB, khusus untuk operand yang lebih dari satu masing-masing operand dipisahkan dengan koma.

 
# Bagian-bagian tersebut tidak harus semuanya ada dalam sebuah baris, jika ada satu bagian yang tidak ada maka spasi atau TAB sebagai pemisah bagian tetap harus ditulis.

 
# Bagian Label ditulis mulai huruf pertama dari baris, jika baris bersangkutan tidak mengandung Label maka label tersebut digantikan dengan spasi atau TAB, yakni sebagai tanda pemisah antara bagian Label dan bagian mnemonic.

Label mewakili nomor memori-program dari instruksi pada baris bersangkutan, pada saat menulis instruksi JUMP, Label ini ditulis dalam bagian operand untuk menyatakan nomor memori-program yang dituju. Dengan demikian Label selalu mewakili nomor memori-program dan harus ditulis dibagian awal baris instruksi.

Disamping Label dikenal pula Symbol, yakni satu nama untuk mewakili satu nilai tertentu dan nilai yang diwakili bisa apa saja tidak harus nomor memori-program. Cara penulisan Symbol sama dengan cara penulisan Label, harus dimulai di huruf pertama dari baris instruksi.

Mnemonic (arttinya sesuatu yang memudahkan diingat) merupakan singkatan perintah, dikenal dua macam mnemonic, yakni manemonic yang dipakai sebagai instruksi mengendalikan prosesor, misalnya ADD, MOV, DJNZ dan lain sebagainya. Ada pula mnemonic yang dipakai untuk mengatur kerja dari program Assembler misalnya ORG, EQU atau DB, mnemonis untuk mengatur kerja dari program Assembler ini dinamakan sebagai ‘Assembler Directive’.

Operand adalah bagian yang letaknya di belakang bagian mnemonic, merupakan pelangkap bagi mnemonic. Kalau sebuah instrksi di-ibaratkan sebagai kalimat perintah, maka mnemonic merupakan subjek (kata kerja) dan operand merupakan objek (kata benda) dari kalimat perintah tersebut.

Tergantung pada jenis instruksinya, operand bisa berupa berbagai macam hal. Pada instruksi JUMP operand berupa Label yang mewakili nomor memori-program yang dituju misalnya LJMP Start, pada instruksi untuk pemindahan/pengolahan data, operand bisa berupa Symbol yang mewakili data tersebut, misalnya ADD A,#Offset. Banyak instruksi yang operandnya adalah register dari prosesor, misalnya MOV A,R1. Bahkan ada pula instruksi yang tidak mempunyai operand, misalnya RET.

Komentar merupakan bagian yang sekedar sebagai catatan, tidak berpengaruh pada prosesor juga tidak berpengaruh pada kerja program Assembler, tapi bagian ini sangat penting untuk keperluan dokumentasi.

Assembler Directive

Seperti sudah dibahas di atas, bagian Mnemonic dari sebuah baris perintah bisa merupakan instruksi untuk prosesor, maupun berupa Assembler Directive untuk mengatur kerja dari program Assembler. Mnemonic untuk instruksi prosesor, sangat tergantung pada prosesor yang dipakai, sedangkan mnemonic untuk Assembler Directive tergantung pada program Assembler yang dipakai. Meskipun demikian, terdapat beberapa Assembler Directive yang umum, yang sama untuk banyak macam program Assembler.

Assembler Directive yang bersifat umum tersebut, antara lain adalah
# ORG – singkatan dari ORIGIN, untuk menyatakan nomor memori yang dipakai setelah perintah itu, misalnya ORG $1000 maka memori berikutnya yang dipakai Assembler adalah $1000. ORG berlaku untuk memori program maupun memori-data. Dalam hal penomoran memori, dikenal tanda $ sebagai awalan untuk menyatakan nomor memori dari baris bersangkutan. Misalnya :

ORG 1000

LJMP $+1000

Operand $+$500 mempunyai arti nomor memori-program bersangkutan ditambah dengan $500, karena instruksi LJMP ini terletak persis di bawah ORG $1000 maka nomor memori-program baris ini adalah $1000, sehingga operand $+$500 bernilai $1500 dan instruksi ini indentik dengan LJMP $1500

# EQU – singkatan dari EQUATE, dipakai untuk menentukan nilai sebuah Symbol.

Misalnya Angka88 EQU 88 memberi nilai 88 pada Symbol Angka88, atau CR EQU $0D mempunyai makna kode ASCII dari CR (Caarriage Return) adalah $08.

# DB – singkatan dari DEFINE BYTE, dipakai untuk memberi nilai tertentu pada memori-program. Nilai tersebut merupakan nilai 1 byte, bisa berupa angka ataupun kode ASCII. DB merupakan Assembler Directive yang dipakai untuk membentuk teks maupun tabel.

ORG $0200

STRING DB ‘Atmel AT89C2051’

PANJANG EQU $-STRING

# ORG $0200 memerintahkan program Assembler agar bekerja mulai dari memori-program nomor $0200, instruksi selanjutnya memerintahkan program Assembler agar mengisi memori-program nomor $0200 dan berikutnya dengan tulisan ‘Atmel AT89C2051’’ (yang diisikan adalah kode ASCII dari ‘A’, ‘t’ dan seterusnya), PANJANG dari STRING bisa dihitung dengan cara PANJANG EQU $-STRING, yakni selisih dari nomor memori-program baris bersangkutan dikurangi dengan nomor awal memori-program yang diisi STRING.

# DW – singkatan dari DEFINE WORD, dipakai untuk memberi nilai 2 byte ke memori-program pada baris bersangkutan. Assembler Directive ini biasa dipakai untuk membentuk suatu tabel yang isinya adalah nomor-nomor memori-program.

# DS – singkatan dari Define Storage, Assembler Directive ini dipakai untuk membentuk variable. Sebagai variabel tentu saja memori yang dipakai adalah memori-data (RAM) bukan memori-program (ROM). Hal ini harus benar-benar dibedakan dengan Assembler Directive DB dan DW yang membentuk kode di memori-program. Dan karena DS bekerja di RAM, maka DS hanya sekedar menyediakan tempat di memori, tapi tidak mengisi nilai pada memori bersangkutan.
berikut contoh sederhana bahasa pemrograman assembly..


.MODEL SMALL

.CODE

ORG 100H



AWAL:

MOV CL,30H

JMP PROSES

KAL0 DB 'Ketikkan satu kalimat:$'

KAL1 DB 13,10,'Kalimat yang diinput adalah:$'

KAL2 DB 13,10,'Cetak dari belakang:$',13,10

KAL3 DB 13,10,'panjang string adalah:$'

KALX DB 13,10,'$'

KAL4 DB 13,10,'Jumlah Huruf Vokal:$'

KAL5 DB 13,10,'Jumlah Huruf Konsonan:$'

KATA DB 20,?,20 DUP (?)



Pengertian CCTV
CCTV (Closed Circuit Television) merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memantau situasi dan kondisi tempat tertentu, sehingga dapat mencegah terjadinya kejahatan atau dapat dijadikan sebagai bukti tindak kejahatan yang
telah terjadi. Pada umumnya CCTV seringkali digunakan untuk mengawasi area publik seperti : Bank, Hotel, Bandara Udara, Gudang Militer, Pabrik maupun Pergudangan.
Pada sistem konvensional dengan VCR (Video Cassete Recorder), awalnya gambar dari kamera CCTV hanya dikirim melalui kabel ke sebuah
ruang monitor tertentu dan dibutuhkan pengawasan secara langsung oleh operator/petugas keamanan dengan resolusi gambar yang masih rendah yaitu 1 image per 12,8 seconds. Namun seiring dengan perkembanga teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, banyak kamera CCTV yang telah menggunakan sistem teknologi yang modern. Sistem kamera CCTV digital saat ini dapat dioperasikan maupun dikontrol melalui Personal Computer atau Telephone genggam, serta dapat dimonitor dari mana saja dan kapan saja selama ada komunikasi dengan internet maupun akses GPRS.
Pengenalan Sistem CCTV
Untuk membuat sebuah sistem CCTV sederhana terlebih dahulu anda harus mengetahui peralatan alat atau material yang digunakan dalam instalasi tersebut. Berikut ini peralatan atau material yang diperlukan :
1. BNC (Bayonet Neill Concelman) connector adalah tipe konektor RF yang pada umumnya dipasang pada ujung kabel coaxial, sebagai penghubung
dengan kamera CCTV dan alat perekam (DVR) maupun secara langsung ke monitor CCTV.
180px-BNC_connectorKonektor BNC
2. Kabel Coaxial merupakan sebuah jenis kabel yang biasa digunakan untuk mengirimkan sinyal video dari kamera CCTV ke monitor. Ada beberapa
tipe kabel coaxial yaitu : RG-59, RG-6 dan RG-11. Penggolongannya berdasarkan diameter kabel dan jarak maksimum yang direkomendasikan
untuk instalasi kabel tersebut. Lihat tabel dibawah
Tabel Coaxial
coax_cable_component_diagramGambar Penampang kabel Coaxial
3. Peralatan untuk Crimp kabel coaxial digunakan sebagai alat bantu untuk memasang konektor BNC pada kabel coaxial.
Crimp ToolsTang Crimping
3. Kabel Power digunakan untuk memasok tegangan AC (searah) 220 V ke adaptor atau power supply kamera CCTV. Biasanya tipe kabel power yang
digunakan adalah NYA (2×1,5mm) maupun NYM (3×2,5mm). Instalasi kabel power ini sebaiknya juga menggunakan pipa high impact conduit.
4. Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja ke kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC. Namun adapula yang menggunakan tegangan 24 Volt (AC) maupun 24 Volt (DC). Hal ini tergantung pada jenis atau tipe kamera yang
digunakan.
3. Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi beberapa type yaitu kamera Fixed Dome, kamera IP, kamera wireless dan kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom).
Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran anda. Jika anda membutuhkan sebuah kamera yang perlu diperhatikan adalah mempelajari
spesifikasi kamera CCTV sebelum membeli. Biasanya spesifikasi yang diberikan berupa format lensa CCD (Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal (1/2″, 1/3″dan 1/4″), TV Lines yang berkaitan dengan resolusi gambar, LUX yang berkaitan dengan kesensitifan kamera terhadap cahaya,
Varifocal lens yang berkaitan dengan pegaturan sudut/jarak pandang kamera dan bisa diatur secara manual, indoor, outdoor, dan lain-lain.
173637_variouscameraindonetwork.psd
Jenis Kamera CCTV
4. DVR (Digital Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil rekaman video yang telah terpantau oleh kamera CCTV. Besar kecilnya
kapasitas penyimpanan hasil rekaman tergantung pada harddisk yang terpasang (pada umumnya 160 Gygabyte, namun adapula yang diupgrade hingga 1 Terabyte). Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF, MPEG-4 dan avi. Dan biasanya input DVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera.
DVR-16CH  FRONT
Gambar DVR
5. Monitor CCTV ada yang masih menggunakan tabung CRT dan adapula yang menggunakan LCD. Monitor tersebut dapat menampilkan keseluruhan
gambar dari kamera sesuai inputan ke DVR maupun Multiplexser. Tampilan kamera-kamera dapat dilihat pada monitor dengan pembagian yang berbeda
(satu tampilan kamera, matrik 2×2, matrik 3×3 dan matrik 4×4).
200x200_LTC 2915 91Gambar Monitor CCTV
Setelah anda mengetahui peralatan atau material yang telah disebutkan, di bawah ini merupakan gambaran sistemnya.
CCTV SYSTEMS
Gambar Sistem CCTV
Kabel ini terdiri dari 3 jalur, yaitu: Kuning=Video, Putih=Audio, dan Merah=Adaptor.
Konektor Adaptor berbeda dari Konektor Video maupun Audio, jadi akan terhindar dari kesalahan pasang.

Jika pada camera dilengkapi output audio, pemasangan kabel cctv akan seperti ini:
cara pemasangan kable cctv 3 jalur (audio)
Pada camera kebetulan menggunakan konektor RCA dan tidak memerlukan tambahan konektor, namun pada Equipment harus ada tambahan berupa konektor BNC-RCA, dikarenakan Equipment menggunakan konektor BNC pada input/Output Video.

Dan jika pada camera tidak dilengkapi output audio, pemasangan kabel cctv akan seperti ini:
cara pemasangan kabel cctv 3 jalur (w/o audio)
Pada camera & Equipment harus ada tambahan berupa konektor BNC-RCA, dikarenakan Equipment & beberapa Type camera (umumnya CCD camera) menggunakan konektor BNC pada input/Output Video.
Konektor Putih (audio) tidak dipakai dan dibiarkan saja, usahakan jangan digunting atau dipotong, walaupun tidak dipakai, paling tidak dapat menjadi cadangan jika sewaktu-waktu konektor Kuning (video) bermasalah.


Cara Membuat CCTV sederhana Menggunakan Webcam

Inilah Cara Membuat CCTV sederhana Menggunakan Webcam - Pada postingan kali ini shartobrother membahas bagaimana membuat CCTV sederhana menggunakan Webcam, ini sangat cocok anda gunakan untuk CCTV warnet, sekarang banyak warnet yang digunakan untuk mesum dan yang lebih merugikan lagi terkadang setelah ada pelanggan ngenet kemudian pindah client tanpa sepengetahuan operator dan akhirnya bayar cuma 1 client saja, agar tidak kecolongan hal-hal tersebut. caranya adalah memasang CCTV dengan menggunakan Webcam dan ini juga cocok untuk mengawasi rumah anda dan mengantisipasi pencuri / maling dirumah anda, program ini bisa menggunakan maksimal 7 webcam.


Peralatan / Hardware dan Software yang dibutuhkan :
1. Komputer 
Yang digunakan untuk memantau atau memonitori ruangan yang kita pasang Camera
2. Camera Webcam 
Semua jenis camera webcam bisa digunakan, saya sarakan untuk  pilih kamera yg resolusinya max 1.3MP. Karena kita bakal ngerekam video melalui kamera ini, semakin besar resolusi, makin besar ukuran file yg dibentuk.
3. Kabel UTP
Ini  Khusus untuk penempatan webcam jarak jauh diperlukan kabel perpanjangan.
4. Software Webcam 7
Sebenarnya ada beberapa software lain selain Webcam7, cuman menurut saya saat ini software yang paling lengkap fiturnya Webcam7. 
Anda Dapat Download Webcam 7
Fitur Webcam 7
  • Capture gambar
  • Record video dengan tambahan fitur scheduling
  • Sebagai server untuk streaming video dari webcam.
Langkah langkah instalasi :
1. Hubungkan camera webcam ke USB computer
2. Instal driver webcam, pastikan camera webcam sudah bekerja.
3. Instal software Webcam7 sampai selesai. Jalankan webcam7, untuk sementara pilih mode free. 

Memunculkan camera webcam diwebcam7 - klik kanan pada area pemantauan webcam - PCI / USB (WDM Driver) - JPEG USB Video Camera (tergantung kamera yang terinstal)


Menggunakan banyak kamera webcam 
Software webcam 7 ini dapat digunakan free jika hanya menggunakan 1 camera webcam, untuk menggunakan lebih dari 1 kamera harus berbayar, anda bisa download keygennya agar dapat digunakan lebih dari 1 webcam atau membeli lisensi nya disitus resminya.

Memantau kamera Dari komputer lain jaringan LAN 
Pilih Web / Broadcast


Pastikan internal web server is running, jika belum klik enable.
Untuk membuka webcam dari komputer lain. Buka web browser misal mozilla ketikkan pada address bar : http://ipaddress:8080 atau http://computername:8080
nama computername bisa dilihat pada gambar dibawah 

Buka buka web browser (misal mozilla) dari komputer lain.seperti tampilan gambar di bawah ini: